
FPI-Jabar.com - Bekasi,
Hari Sabtu, 18 Januari 2019 umat Islam tumpah ruah turun ke komplek
Pemda Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Dimulai setelah Sholat Jum'at,
ribuan umat islam mulai berkumpul. Di wilayah Selatan terlihat mereka berkumpul
di Masjid Al - Mutaqien Kp. Pegaulan, Cikarang Selatan, dan di wilayah utara
terlihat berkumpul di Taman Sehati, Komplek Stadion Wibawa Mukti.
Memang, ini adalah undangan dan
ajakan para Ulama yang sudah berkali-kali audiensi ke pemerintah teekait (dalam
hal ini Kasatpol PP) untuk menindak tegas atas perbuatan oknum pengusaha yang
merusak segel yang sudah di tempelkan beberapa waktu lalu, sehingga ulama
menilai THM yang sudah di segel tapi masih bisa beroperasi dengan bebas.
Alhasil para ulama dalam Forum
Ukhuwah Islamiyah (FUKHIS) seperti KH. Ahmad Musthofa, KH. Qosim Nurseha Ust. H
Imam Hambali ( FORKAMMI ) KH. Sofwan, Habib Salim Alatas ( FPI KAB. BEKASI )
dan yang lain nya mendatangi pihak terkait dengan ribuan massa.
Namun sangat disayangkan, ketika
para ulama dan ribuan massa sampai ke komplek pemda pintu utama di tutup dan
dilapisi pengamanan bersenjata lengkap di belakangnya.
Hal ini membuat para ulama
kecewa, seharusnya mereka bisa menyampaikan aspirasinya langsung ke pihak
pemerintah, namun pemerintah seperti ketakutan menghadapinya.
Setelah bernegosiasi akhirnya
para ulama dan peserta aksi lainnya bisa masuk ke dalam komplek Pemda, itupun
terpaksa karena sudah waktunya untuk melaksanakan sholat Ashar.
Setelah semua selesai
melaksanakan sholat Ashar, para Ulama dan habaib yang tergabung dari beberapa
Ormas Islam ini beraudiensi ke KASATPOL PP Kabupaten Bekasi, namun lagi - lagi
hasil audiensi sangat mengecewakan.
KASATPOL PP tidak mau melaporkan
oknum pengusaha yang merusak segel THM.
Habib Salim Alatas, ketua DPW
FPI Kabupaten Bekasi sangat menyayangkan keputusan yang d ambil KASATPOL PP
ini.
Beliau berjanji akan membuat aksi
yang lebih besar lagi, namun bukan di Pemda, ujarnya.
Tapi akan langsung turun ke
tempat-tempat hiburan malam yang sudah merusak segel yang sudah d berikan
pemerintah kepada THM yang bandel, di sambut teriakan takbir dari ribuan masa
yang berkumpul.
Akhirnya massa membubarkan diri
dengan tertib setelah ditutup dengan doa dari KH. Shofwan dari Setu.
Tambahkan Komentar:
0 komentar, tambahkan komentar Anda